Bila penyair menemukan bahasa, maka pengarang menciptakan sebuah dunia melalui bahasa. Dunia itu ialah dunia fiktif, dunia yang penuh dan utuh sebagai sebah fiksi. Maka, pengarang sesungguhnya bekerja dan bergelut dengan bahasa. Cara bercerita seorang pengarang pada akhirnya memang memperlihatkan cara pengarang itu memperlakukan bahasa dan bagaimana ia, secara “idiologis”, meyakini “bahasa cerita”-nya. Inilah yang akhirnya memperlihatkan orientasi estetis seorang pengarang. Apa yang diperlihatkan para cerpenis mutakhir Indonesia dalam memperlakukan bahasa, sesungguhnya bisa memberi tahu: ke mana sesungguhnya arah pertumbuhan cerpen kita. Bahwa cerita, pada akhirnya, mesti menjadi ekspresi naratif sekaligus juga menjadi wacana yang menyediakan keterlimpahan makna
Pikiran-pikiran itu, menandai kajian Agus Noor tentang cerpen-cerpen Indonesia paling mutakhir, yang disampaikannya pada Konggres Cerpen Indonesia di Balikpapan, Oktober 2007 lalu. Agus Noor kemudian menyusun dan menuliskan kembali pikiran-pikirannya itu, sebagaimana selengkapnya berikut ini… Lanjutkan membaca ‘– Cerita yang Bergelut dengan Bahasa’
Comments of Files