Kompas, Minggu 9 Mei 2010, memuat resensi Sepotong Bibir Paling Indah di Dunia, yang dituls oleh Aris Kurniawan, seorang cerpenis yang juga menulis beberapa esai sastra menarik. Berikut saya turunkan kembali resensi itu. Selamat membaca.
Upaya Menciptakan Dunia Baru
Minggu, 9 Mei 2010 | 04:23 WIB
Oleh ARIS KURNIAWAN
Kekokohan teks cerpen dapat ditakar dari kemampuannya menciptakan dunia tersendiri yang berbeda dari realitas keseharian. Agus Noor, penulis buku ”Sepotong Bibir Paling Indah di Dunia” ini, berhasil menaklukan bahasa sebagai media kerjanya untuk menyampaikan gagasan.
Agus Noor menjadi representasi pengarang yang memercayai bahasa bukan semata alat bercerita, melainkan perangkat untuk membangun dunia baru. Teks cerpen Agus Noor menghadirkan eksplorasi bahasa yang meluapkan keserba-mungkinan makna, sekaligus menyajikan realitas imajinasi yang bisa ”disentuh”. Lanjutkan membaca ‘– Resensi “SEPOTONG BIBIR PALING INDAH DI DUNIA”’
Comments of Files