“Sejak awal, saya bermasalah dengan puisi,” ujar Agus Noor, dalam buku ini. Tak heran, setelah lebih 20 tahun proses kreatifnya dalam menulis, ia baru menerbitkan buku kumpulan puisi. “Waktu, dan juga jarak, membuat saya kini lebih rileks ketika berhadapan dengan puisi,” katanya lagi. “Kini saya bisa dengan gembira menulis puisi, seperti ketika saya menulis prosa.” Dan inilah buku kumpulan puisinya, Ciuman yang Menyelamatkan dari Kesedihan.
Lanjutkan membaca ‘– CIUMAN YANG MENYELAMATKAN DARI KESEDIHAN’
Comments of Files