untuk #L
suaramu telah memikat ingatanku, hari ini
kurasakan suaramu, seperti cahaya lembut, yang perlahan memeluk seluruh kesedihanku
kau tahu, aku telah lama belajar dari airmata, yang selalu memahami seseorang yang dicintainya dengan cara menjatuhkan diri
akan tiba saatnya, di malam-malamku yang penuh kerisauan, suaramu akan menjelma jerit kijang yang terpanah jantungnya
ya, pada saat itu aku pun tahu: ada yang lebih tajam dari pisau waktu, yakni rindu
kesakitan, memang terasa lebih pedih dalam ingatan. mungkin itu, yang kelak kita sebut: kenangan
kita dipertemukan dalam kegentingan. seperti ada burung-burung api, yang terbang dalam jiwa, dan membakar kita sendiri
tapi kebahagian, cintaku, selalu pantas diperjuangkan. apa pun resikonya
kau pasti akan memilih hidup dan kebahagiaanmu. kita akan saling menghapus, atau begitu saja terhapus
bagaimana pun caramu meninggalkan aku, engkau akan selalu bahagia dalam ingatanku. dan aku, akan betahan hidup, dengan mengingat ciuman-ciumanmu
hidup barangkali memang hanya menunda luka
di antara kita, akan tiba juga itu luka: ketika semua kancing bajumu terbuka, dan aku tak bisa lagi menutupnya.
2011
jadi teringat sang mantan…(flashback)
Mas Agus, lukisan-lukisannya itu dari mana ya? Apa bikin sendiri?
Jadi kangen sama seseorang, setelah baca sajaknya . Nyesek mas,,,
luka dan duka yang tertoreh bersamamu
mengajarkanku tentang hidup dan kehidupan
itu akan membuatku tak lagi sama
meski telah lupa sebabnya
sangat indah…rindu bisa jadi pembunuh yg paling menyakitkan
aku sangat suka puisinya..dan ingin belajar menulis sehebat ini π
hebat
ah…kancing bajumu akan selalu terbuka, lalu kulucuti semua duka.
hohohooh meninggalkan segenap luka y akan terukir selalu di hati
puisinya seperti desing peluru yang menembus jantung mas…
suara bisa diperdengarkan kembali via kotak musik di satu sudut hati, kan
jadi ingat buku harian..
Rindu itu pedih yang bahkan tak tahu di mana letak lukanya..karena hanya sebatas imaji sang empunya raga
mas agus kiriman saya buku puisi ciuman donk…
Komen melimpah ruah, Mas Agus Noor tetap membisu kata …
“ada yang lebih tajam dari pisau waktu, yakni rindu” suka sekali dengan yang satu ini :):)
hmmm…bagus bgt..
Reblogged this on Kaldera Bartelsi.
Kako znati da je vezi dosao kraj